Di kategori ready-to-drink (RTD) herbal, klaim “tanpa pengawet” semakin diminati. Praktiknya bukan sekadar meniadakan bahan tambahan pengawet, tetapi menggantikannya dengan kontrol pH, pasteurisasi, dan higiene produksi yang disiplin. Di Indonesia, kerangka regulasi membentang dari Bahan Tambahan Pangan (BTP) hingga CPPOB dan aturan registrasi pangan olahan—brand perlu memahami lanskap ini sejak fase perancangan. jdih.pom.go.id, registrasipangan.pom.go.id
Perusahaan Herbal Maklon Obat Kolesterol di Makassar dengan Harga Kompetitif dan Kualitas Premium
Mengapa Permintaan Obat Kolesterol Herbal Terus Meningkat
Kolesterol tinggi telah menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami masyarakat modern. Pola makan yang tinggi lemak jenuh, kurangnya aktivitas fisik, dan stres menjadi faktor utama
Produk boleh tidak memakai pengawet kimia jika rancangannya memastikan keamanan mikrobiologis melalui pH, panas, air activity, higiene, dan kemasan. Rujukan nasional tentang BTP (termasuk daftar pengawet yang diizinkan dan batas maksimum) justru membantu produsen menjelaskan kepada publik bahwa opsi tanpa pengawet sah-sah saja selama prosesnya terkendali. jdih.pom.go.id, istanaumkm.pom.go.id
Secara ilmiah, pH 4,6 adalah ambang penting: pada pH ≤4,6 (acid/acidified foods), spora C. botulinum tidak akan berkecambah dan tumbuh, sehingga pendekatan pasteurisasi (bukan sterilisasi retort) sudah memadai—tentu dengan kontrol proses yang ketat. Ini landasan banyak formulasi RTD berbasis buah/herbal yang ditargetkan pH akhir ≤4,6. U.S. Food and Drug Administration, pa.gov, extension.okstate.edu
Kajian minuman sari-buah/cider menunjukkan HTST ~71 °C selama ~6 detik mampu mencapai keamanan mikrobiologis dan memperpanjang umur simpan hingga beberapa bulan, dengan kompromi tertentu pada vitamin/antioksidan serta persepsi sensori. Parameter presisi tetap ditentukan oleh matriks produk, keasaman, dan target mutu. mdpi.com, ResearchGate.net
Di tingkat fasilitas, Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dan sistem HACCP memastikan pengendalian titik-titik kritis (kebersihan, suhu, pH, sealing). Revisi Codex General Principles of Food Hygiene (CXC 1-1969) menegaskan integrasi GHP + HACCP di seluruh rantai produksi, sementara kanal resmi BPOM merilis pembaruan CPPOB dan persyaratan perizinan penerapannya. openknowledge.fao.org, HACCP Mentor, registrasipangan.pom.go.id
Jika brand menampilkan Informasi Nilai Gizi dan/atau klaim tertentu, format tabel gizi serta wording klaim harus mengikuti pedoman BPOM yang berlaku.
Ketentuan BTP (PerBPOM 11/2019 dan turunannya) relevan untuk memosisikan “tanpa pengawet” secara edukatif—bukan menyesatkan.
Jalur registrasi pangan olahan merujuk CPPOB sebagai prasyarat proses yang baik dan terdokumentasi.
| Aspek | Praktik/Target | Rujukan Utama |
|---|---|---|
| pH akhir | ≤ 4,6 (acid/acidified) | FDA/acidified foods & definisi pH 4,6; panduan industri. |
| Proses termal | Pasteurisasi (contoh HTST ~71 °C/6 detik; disetel per formulasi) | Studi cider & beverage. |
| Higiene & dokumentasi | CPPOB, HACCP, batch record, COA | Codex GHP/HACCP; update CPPOB BPOM. |
| BTP & klaim | Rujuk PerBPOM 11/2019; edukasi “tanpa pengawet” | Kanal BPOM & ringkasan BTP. |
“Tanpa pengawet” bukan slogan, melainkan desain proses. Formulasi RTD herbal yang aman biasanya mengunci pH, men-set pasteurisasi, menjaga higiene, dan menyiapkan dokumentasi audit. Di pasar yang makin melek clean label dan low/zero sugar, pendekatan ini membuat produk kompetitif tanpa mengorbankan kepatuhan. registrasipangan.pom.go.id
Tag :
Formulasi Rtd Herbal Tanpa Pengawet Dengan Kontrol Ph Pasteurisasi Dan Standar Kebersihan Produksi Untuk Umur Simpan Optimal