Apa yang Mau Dibandingkan

• Infusi panas: seperti menyeduh teh/herbal dengan air panas. Cepat, rasa lebih kuat.

• Ekstraksi (panas/tekanan/peralatan khusus): tujuannya “mengambil” senyawa rasa/warna/ aroma lebih banyak dan konsisten.

• Cold brew: merendam herbal di air dingin lama (biasanya beberapa jam–semalaman). Rasa lebih halus, kurang pahit/astringen.

• Pasteurisasi: pemanasan singkat setelah produk jadi agar mikroba berkurang drastis → lebih aman & lebih awet. Untuk minuman ber-pH asam, ini cara paling umum. 

Dampak ke Rasa 

• Infusi/ekstraksi panas cenderung mengangkat senyawa aktif & polifenol lebih tinggi → rasa lebih tegas, kadang terasa “herbal/teh” yang kuat. Studi membandingkan seduh panas vs dingin menunjukkan konten polifenol/ catechin umumnya lebih tinggi di seduhan panas.

• Cold brew memberi rasa halus & tidak mudah pahit (lebih “friendly” untuk peminum baru), tapi hasil ekstraksinya biasanya lebih rendah daripada panas. Cocok untuk varian fruity (mis. rosella–lemon) yang ingin sensasi segar. 

• Catatan warna (mis. rosella/hibiscus): pigmen anthocyanin sensitif panas; pemanasan tinggi lama bisa menurunkan kecerahan warna. Jadi setting panas perlu hati-hati agar warna tetap menarik. PMC, ScienceDirect

Dampak ke Keamanan & Umur Simpan 

• Pasteurisasi (misal pendekatan HTST ~72 °C/15 detik atau proses sejenis yang divalidasi) membantu capai reduksi mikroba besar dan memperpanjang shelf life minuman. Untuk minuman asam, ini standard industri. 

• pH produk juga menentukan: pH ≤ 4,6 termasuk kategori asam/di-asamkan → lebih aman terhadap patogen tertentu jika prosesnya benar. Aturan ini jadi acuan teknis untuk industri minuman/ pangan asam

• Produk tanpa pasteurisasi (mis. cold brew yang tidak dipanaskan) harus dijaga rantai dingin & umumnya lebih singkat umur simpannya. Untuk minuman jus/cider, FDA mewajibkan peringatan pada produk yang tidak dipasteurisasi. 

Tabel Perbandingan Praktis

Cara Memilih Proses

1. Target rasa: mau tegas (pilih infusi/ekstraksi) atau halus (condong cold brew).

2. Target umur simpan & distribusi: kalau ingin e-commerce/retail luas, hampir pasti butuh pasteurisasi + pH terarah.

3. Warna/visual: untuk rosella & pigmen sensitif panas, gunakan suhu cukup (bukan berlebihan), atau kombinasikan cold brew + pasteurisasi singkat yang divalidasi agar warna tetap cantik. 

4. Label & klaim: cantumkan informasi dengan bahasa wajar (bukan klaim medis), dan ikuti pedoman BPOM saat menyebut “low/zero sugar”, komposisi, dll.

5. Pilot 2–4 minggu: uji organoleptik, pH, mikro, stabilitas (real/accelerated). Simpan sampel di suhu ruang & dingin, amati perubahan rasa/warna/sedimen. 

Contoh Skenario yang Sering Berhasil

• Jamu modern (kunyit asam, jahe madu) → infusi/ekstraksi panas → set pH asam → pasteurisasi singkat → kemasan PET/kaca 250–350 ml.

• Fruity herbal (rosella–lemon) → cold brew untuk rasa halus → atur pH & gula (opsional stevia) → pasteurisasi yang sudah diuji supaya warna tetap menarik.

Peran Maklon 

Dengan maklon, Anda bisa pilih jalur proses sesuai rasa & umur simpan yang diinginkan, mencoba sampel beberapa kali sampai cocok, lalu produksi dengan SOP & dokumen (uji mikro, pH, batch record, COA) yang rapi untuk audit & registrasi. 

Kontak 
Email ptarbainjayainvs@gmail.com · WhatsApp

6288983868576

· Website jasamaklonherbal.com · Layanan Solo Raya & Indonesia

• Hot vs cold brew (polifenol/catechin): Carloni et al., 2023; Saklar et al., 2015 (PMC). PMC+1
• Anthocyanin & panas (rosella/hibiscus): Oancea, 2021 (review); Gradinaru, 2003. PMC
• Pasteurisasi minuman (acuan umum HTST): ScienceDirect Topic; FDA/USDA dokumen teknis. ScienceDirect
• pH 4,6 & kategori pangan asam/acidified: FDA LACF/AF guidance; eCFR 21 CFR Part 114; Cornell CALS. ECFR, cals.cornell.edu
• HACCP & validasi proses untuk minuman/jus: FDA Juice HACCP Guidance (hazards & controls). U.S. Food and Drug Administration
• Peringatan produk tidak dipasteurisasi (jus/cider): FDA consumer guidance. U.S. Food and Drug Administration

Tag :